Penyakit dan Hama yang menyerang tanaman apel bisa menyebabkan
rusaknya pohon, daun, dan juga menurunnya hasil produksi yang tentunya membuat
para petani merugi. Oleh karena itu para petani harus megetahui apa saja sih
penyakit dan hama yang ada pada tanaman apel dan bagaimana cara mengatasinya.
Penyakit
yang sering terjadi pada Tanaman Apel
Embun Tepung atau Powdery Mildew (Podosphaera leucoticha)
Yang pertama yaitu Embun Tepung
atau Powdery Mildew (Podosphaera leucoticha). Gejala yang dapat diketahui dari
penyakit ini yaitu Serangan pada buah muda berwarna kecoklatan dan pada buah
tua warna kulit menjadi coklat muda/seperti buah sawo.
Berikut cara
pengendaliannya:
- Dengan membersihkan rumput di sekitar tanaman dan memotong bunga atau buah muda yang terinfeksi, dikumpulkan kemudian dibakar.
- Dengan fungisida seperti dinokap/Karathane ukuran 4 gram per liter, quinometionat/Morestan ukuran 1 gram per liter apabila ada serangan 5 % dari jumlah daun. Penyemprotan setelah defoliasi (pengguguran daun) sampai tunas berumur 4 – 5 minggu dengan jarak 7 hari.
Bercak Daun (Marssonina coronaria J.J. Davis)
Penyakit yang Kedua yaitu Bercak
Daun (Marssonina coronaria J.J. Davis). Gejala pada penyakit ini yaitu Serangan
pada daun yang berumur 4-6 minggu setelah perompesan (pemotongan ranting dan
daun yang tidak produktif). Awalnya pada daun timbul bercak putih tidak
teratur, berwarna coklat, permukaan atas timbul titik hitam, dimulai dari daun
tua, daun muda hingga seluruh bagian gugur.
Berikut cara pengendaliannya:
- Mengatur jarak tanam tidak terlalu rapat, bagian yang terserang dibuang dan dibakar.
- Menyemprot fungisida Agrisan 60 WP ukurannya 2 gram per liter air, dosis 1000 – 2000 gram per hektar sejak 10 hari setelah rompes (pemotongan ranting dan daun yang tidak produktif) dengan jarak waktu (interval) seminggu. Selain itu dapat juga menggunakan Delseme MX 200 ukurannya 2 gram per liter air, Henlate 0,5 gram per liter air sejak umur 4 hari setelah rompes dengan jarak waktu 7 hari hingga 4 minggu.
Jamur Upas (Cortisium salmonicolor Berk et Br)
Penyakit yang selanjutnya yaitu Jamur
Upas (Cortisium salmonicolor Berk et Br). Biasanya gejala yang
ditimbulkan oleh penyakit ini yaitu tanaman
layu di bagian daun dan juga batang yang mengering.
Berikut cara pengendaliannya:
- Mengurangi kelambapan lahan.
- Dan menghilangkan atau membersihkan bagian tanamana yang terserang.
Kanker ( Botryosphaeria Sp )
Penyakit yang ke empat yaitu kanker
( Botryosphaeria Sp ). Untuk gejala yang
ditimbulkan penyakit ini yaitu menyerang pada
batang menjadi kering dan berwarna kecoklatan. Disertai dengan buah yang
membusuk dan berwarna pucat.
Berikut cara pengendaliannya:
- Memetik buah tidak terlalu masak.
- Menyemprot pada tanaman sehat dengan fungisida seperti Difoliatan 4F (ukuran 100 cc per 10 liter air), Copper Sandoz, Benomyl (ukuran 0,5 gram per liter air) dan Antracol 70 WP (ukuran 2 gram per liter air).
Busuk Buah (Gloeosporium Sp.)
Penyakit yang kelima yaitu Busuk
Buah (Gloeosporium Sp.). Gejala yang ditimbulkan penyakit ini yaitu memiliki bercak kecil di bagian buah dan juga terjadi
perubahan warna menjadi orange.
Berikut cara pengendaliannya:
- Pemanan tidak memetik buah yang terlalu matang.
- Melakukan penceleupan buah dengan Benomyl.
Busuk Akar (Armilliaria Melea)
Untuk penyakit yang terakhir ini
yaitu Busuk Akar (Armilliaria Melea). Gejala yang ditimbulkan penyakit
ini yaitu ditandai dengan layu daun lalu daun gugur, dan kulit akar membusuk.
Berikut cara pengendaliannya:
- Dengan pecabutan atau pembongkaran akar yang terserang oleh penyakit dan lubang jangan melakukan penanaman kembali selama 1 tahun.
Kutu Daun Hijau (Aphis pomi Geer)
Hama yang pertama yaitu Kutu Daun
Hijau (Aphis pomi Geer). Serangan hama ini di awali dengan menghambat
pembungaan dan bila berbuah mengakibatkan buah-buah muda gugur atau menurunkan
mutu/kualitas buah. Pada serangan hebat mengakibatkan tidak terjadi pembuahan.
Ciri-ciri kutu hijau:
Memiliki warna hijua, kekuningan ,
antena pendek, panjang tubu 1,8 mm, memiliki sayap dan tidak, perkembang biakan
cepat dengan penetasan telur 3-4 hari.
Berikut cara Pengendaliannya:
- Melakukan sanitasi dan pengeturan jarak tanam.
- Melakukan penyemprotan insektisida yaitu supracida
sesuai dengan dosis
Tungau atau Spider mite atau Cabuk
Merah (Panonychus ulmi)
Hama yang kedua yaitu Tungau atau
Spider mite atau Cabuk Merah (Panonychus ulmi). Hama ini menyerang pada daun dengan menyerang cairan sel pada
permukaan daun. Dan menimbulkan warna kuning, cokelat dan daun mengering.
Ciri tungau dan geng nya :
Memiliki warna merah tua, kehitaman
dan memiliki panjang 0.6 mm.
Berikut cara Pengendaliannya:
- Melakukan dengan mencari musuh alami berupa Coccinellidae dan Lycosa.
- Melakukan penyemprotan akarasida omite 570 EC sesuai dengan dosis setiap 2 minggu sekali pada awal peningkatan jumlah hama, yaitu apabila ditemukan 8 ekor kutu per daun.
Thrips
Hama yang Ketiga yaitu Thrips.
Hama ini menyerang pada permukaan dalam dan
luar daun, dan buah yang masih mudah. Mengakibatkan daun dan buah menjadi
abnormal (Kelainan).
Ciri Trips : Memiliki ukuran tubuh
kecil dengan panjang 1 mm, berwarna kuning , kecoklatan dan bergerak cepat.
Berikut cara Pengendaliannya:
- Melakukan pembuangan telur pada daundan menjaga kondisi tanaman.
- Menyemprotkan insektisida kontak seperti Lannate 25 WP, dosisnya 2 cc per liter air. Selain itu
Ulat Daun (Spodoptera litura)
Hama yang keempat yaitu Ulat Daun
(Spodoptera litura). Hama ini menyerang
daun , mengakibatkan daun menjadi abnormal dan tidak beraturan.
Ciri ulat daun: Berwarna hijau dengan memiliki garis
abu –abu di bagian badan dan terdapat bercak hitam berbentuk lingkaran di
bagian kepala dan badan.
Berikut cara Pengandaliannya:
- Melakukan secara mekanis yaitu dengan membuang telur ulat secara langsung.
- Melakukan penyemprotan dengan tamaron 200 LC
Serangga
penghisapa daun ( Helopelthis Sp )
Gejala : Menyerang pada daun mudah, tunas dan buah dengan
menghisap cairan pada sel daun.
Ciri serangga penghisap : Berwarna hitam dan kemerahan ,
memiliki abdomen. Panjang hama ini 6-8 mm dan nimfa penetas 1 mm.
Berikut cara pengendaliannya:
- Secara mekanis di lakukan dengan cara membuang atau memangkas tanaman.
- Melakukan penyemprotan dengan insektisida yaitu Lannate 25 WP.
Ulat daun hitam ( Dasychira
Inclusa Walker )
Gejala : Hama ini menyerang daun mudah dan tua. Mengakibatkab
daun rusak dan mengalami keguguran.
Ciri ulat daun hitam : Mempunyai dua anten atau jambul berwarna
hitam dengan mengarah kesamping. Terdapat 4 jambul berwarna keabu – abuhan.
Berikut cara pengendaliannya:
- Secara mekanis di lakukan dengan cara membuang telur yang terdapat di daun.
- Melakukan penyemprotan dengan insektisida
yaitu Matador 25 EC.
Lalat buah ( Rhagoletis
Pomonella )
Gejala : bentuk buah menjadi abnormal dan rusak, terlihat bercak
dan benjol-benjol.
Ciri lalat buah : tidak memiliki kaki, berwrana hitam , dan
warna kaki kuning. Menetas pada hari 10 hari dapat memakan buah pada tanaman.
Berikut cara pengendalian:
- Melakukan penyemprotan dengan insektisida yaitu Lebacyd 550 EC.
Komentar
Posting Komentar